19 October 2015

BumiKu

Semalam
Wajahmu berseri
Indah masihku ingati
Sang suria tekun menyinari

Hari ini
Wajahmu telah dicalari
Oleh hati mati
Sang Jiwa rakus mencemari

Terus kabur pandanganku
Terhalang nafasku
Harus Sang Bumi
Akur dibakar jariku

Bumiku
Bumiku
Bumiku menangis

Kita membisu
Dalam usia rapuh
Engkau diburu

Namun setia
Masih kau menari
Di paksi landasan abadi
Bilakah akan kau terhenti?

Semakin kabur pandanganku
Terhalang nafasku
Masih Sang Bumi
Akur dibakar jariku

Mungkin kita buta
Bukan di mata
Tapi di hati
Kerana terleka

Lihat dan dengarlah
Rintihan duka
Sang Bumi yang menderita



1 comment: